Fit People, siapa di sini yang sering ngerasa lelah bukan cuma fisik tapi juga mental?
Kalau kamu perempuan, kerjaan segunung, pikiran bercabang, tubuh mulai terasa gak stabil, mungkin ini saatnya kamu kenalan sama Pilates.
Bukan cuma karena lagi tren di TikTok atau jadi rutinitas para seleb. Pilates lebih dari sekadar gaya hidup sehat—dia adalah gerakan halus yang menyentuh pusat tubuh kamu. Ya, bagian yang paling sering kamu abaikan: otot inti dan keseimbangan batin.
Jangan salah, Pilates itu bukan yoga. Tapi juga bukan workout ‘ringan-ringan’ santai. Pilates adalah seni menggerakkan tubuh dengan kesadaran penuh, teknik pernapasan yang dalam, dan kekuatan otot inti yang sering luput diperhatikan.
Apa Itu Pilates dan Kenapa Cocok untuk Wanita?
Pilates pertama kali dikembangkan oleh Joseph Pilates, seorang atlet asal Jerman yang percaya bahwa tubuh, pikiran, dan napas adalah satu kesatuan. Pilates menekankan pada postur, keseimbangan, stabilitas, dan kontrol gerakan.
Buat kamu yang nggak suka olahraga high impact, atau lagi dalam masa pemulihan, atau bahkan baru melahirkan—Pilates adalah bentuk olahraga yang lembut tapi powerful. Banyak fisioterapis bahkan merekomendasikan Pilates untuk pemulihan cedera hingga gangguan panggul.
Faktanya: Sebuah studi dari Science Direct menyebutkan bahwa Pilates meningkatkan kekuatan otot inti, fleksibilitas, dan kontrol tubuh secara signifikan setelah 8 minggu latihan rutin.
10 Manfaat Pilates untuk Wanita
1. Memperkuat Otot Panggul
Otot panggul itu kayak ‘fondasi tersembunyi’ tubuh wanita. Kalau fondasi ini kuat, kamu bisa lebih lancar buang air kecil, tidak mudah ‘ngompol’ saat bersin, bahkan meningkatkan kepuasan seksual.
Referensi: Cleveland Clinic – Pelvic Floor Exercises
2. Meningkatkan Postur dan Mengurangi Sakit Punggung
Apakah kamu duduk seharian kerja depan laptop? Pilates bantu kamu menjaga tulang belakang tetap tegak dan fleksibel.
Studi di PubMed (2014) menunjukkan bahwa pasien dengan nyeri punggung bawah kronis mengalami pengurangan nyeri signifikan setelah latihan Pilates selama 6 minggu.
3. Membentuk Otot Tanpa Membuat ‘Besar’
Pilates bikin otot kamu ‘panjang’, ramping, dan simetris. Bukan besar kayak binaragawan, tapi lebih ke “fit & lean.”
4. Meningkatkan Fleksibilitas
Gerakan Pilates membantu membuka otot-otot yang selama ini tegang. Kamu akan mulai merasa tubuhmu lebih ‘lapang’.
5. Memperbaiki Pernapasan dan Ketenangan Mental
Teknik napas dalam di Pilates membantu kamu lebih mindful. Ini bukan soal fisik doang, tapi bagaimana tubuh dan pikiran sinkron.
6. Menjaga Keseimbangan dan Koordinasi
Pilates ngajarin kamu bergerak dari pusat tubuh. Ini sangat berguna buat wanita usia 30 ke atas yang mulai kehilangan keseimbangan.
7. Meningkatkan Kesadaran Tubuh (Body Awareness)
Setelah beberapa minggu latihan, kamu mulai lebih sadar terhadap postur, cara kamu berjalan, bahkan posisi tidur.
8. Menurunkan Risiko Cedera
Karena fokus pada gerakan fungsional dan otot stabilisator, Pilates adalah pilihan yang aman untuk pemula.
9. Aman untuk Wanita Hamil atau Pasca Melahirkan
Banyak yang mengira olahraga saat hamil itu berbahaya. Padahal justru sebaliknya—dengan bimbingan yang tepat, Pilates bisa menjadi salah satu bentuk latihan paling aman dan bermanfaat untuk wanita hamil dan setelah melahirkan.
Kenapa aman? Karena Pilates fokus pada otot inti, postur tubuh, dan pernapasan—tiga komponen penting yang sangat dibutuhkan selama masa kehamilan maupun pemulihan pasca persalinan.
Untuk ibu hamil, Pilates dapat membantu:
- Mengurangi nyeri punggung bawah dan pinggul.
- Meningkatkan keseimbangan saat tubuh mulai berubah bentuk.
- Membantu kontrol napas dan relaksasi—yang sangat berguna menjelang persalinan.
Untuk ibu pasca melahirkan, Pilates berperan besar dalam:
- Mengembalikan kekuatan otot perut dan dasar panggul.
- Memperbaiki postur tubuh akibat menyusui atau menggendong bayi.
- Mengurangi gejala diastasis recti (otot perut yang terpisah setelah hamil).
Studi dari Journal of Bodywork and Movement Therapies (2018) menunjukkan bahwa Pilates selama trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat memperbaiki kontrol otot panggul dan mengurangi risiko inkontinensia pasca melahirkan.
Studi lain dari Journal of Physical Therapy Science (2015) menemukan bahwa wanita pasca melahirkan yang rutin melakukan Pilates mengalami peningkatan kekuatan otot dasar panggul dan penurunan signifikan dalam lingkar pinggang dan nyeri punggung bawah setelah 8 minggu program.
Tapi, ingat Fit People:
💡 Tidak semua gerakan Pilates aman untuk semua fase kehamilan.
Maka dari itu, pastikan kamu mengikuti kelas prenatal/postnatal Pilates dengan instruktur tersertifikasi dan mendapat izin dari dokter kandungan.
10. Menghubungkan Tubuh dan Pikiran
Di saat kamu mulai lelah dengan rutinitas dan tekanan hidup, Pilates bisa jadi ruang “self-care” untuk kembali kenal diri sendiri.
Tips Memulai Pilates Buat Kamu yang Baru Pertama Kali
- Mulai dari kelas beginner—online pun boleh asal dari instruktur bersertifikat.
- Frekuensi: 2–3 kali seminggu cukup.
- Gunakan matras empuk dan pakaian yang nyaman.
- Jangan buru-buru hasil, Pilates itu proses bukan target angka.
Apakah Pilates Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?
Bisa. Tapi jangan salah kaprah, Pilates bukan cardio, dia bekerja lewat cara yang lebih elegan. Saat ototmu lebih aktif dan posturmu lebih baik, metabolisme tubuh akan meningkat.
Menurut Harvard Medical School, orang dengan berat badan 70 kg bisa membakar 175 kalori per 30 menit Pilates ringan, dan hingga 250 kalori untuk yang intensitas tinggi.
Kesimpulan: Bukan Sekadar Perut Rata, Tapi Lebih Terkoneksi ke Diri Sendiri
Fit People, Pilates itu bukan olahraga ‘cewek-cewek’ seperti yang sering diremehkan. Justru, Pilates ngajarin kita bagaimana mendengar tubuh sendiri, menguatkan dari dalam, dan tetap stabil di tengah tekanan hidup.
Mau kamu ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, atau pejuang self love—Pilates layak kamu coba. Bukan hanya untuk tampil keren di cermin, tapi untuk merasa lebih kuat, lebih tenang, dan lebih percaya diri.
💬 Gimana, tertarik mulai kelas Pilates minggu ini? Yuk, jadikan ini bagian dari hidup sehat kamu bersama Focus Fit!
