Fit People, kamu mungkin sering dengar istilah “repetisi” atau “reps” di gym, kan?
Tapi pernahkah kamu benar-benar paham kenapa jumlah repetisi itu bisa bikin beda antara tubuh yang kuat dengan tubuh yang sekadar capek? Banyak pemula bahkan yang sudah cukup rutin nge-gym masih bingung: harus 6, 8, atau 15 kali, sih? Nah, di sinilah letak kuncinya.
Repetisi bukan sekadar hitungan. Ia adalah bahasa yang berbicara langsung ke ototmu, apakah kamu ingin dia besar, tahan banting, atau kuat luar biasa?
Mari kita pahami lebih dalam tentang repetisi dan perannya dalam membentuk tubuh ideal.
Apa Itu Repetisi dalam Latihan Beban?
Satu repetisi berarti satu kali gerakan penuh dari sebuah latihan, misalnya, satu kali dorong dan tarik saat bench press — itu satu repetisi, lima kali squat dengan teknik utuh = lima repetisi, sesimpel itu.
Tapi jangan tertipu kesederhanaannya, karena dari repetisi ini lah tubuh kamu belajar untuk beradaptasi. Repetisi bukan cuma gerakan fisik, tapi sinyal untuk tubuh: “Hey, waktunya berkembang!”
Jangan bingung antara repetisi dan set:
- Repetisi (reps) = pengulangan gerakan
- Set = jumlah kelompok reps (misal: 3 set x 12 reps)
Kenapa Jumlah Repetisi Itu Penting?
Bayangkan gini: kamu pengen otot gede, tapi ngelatih dengan cara yang salah, atau kamu pengen kuat, tapi malah main beban ringan terus. Sayang banget waktunya, bukan?
Setiap rentang repetisi punya efek berbeda:
- 1–5 reps: Fokus ke kekuatan murni (strength)
- 6–12 reps: Cocok untuk pembentukan otot (hypertrophy)
- 12–20 reps: Fokus ke ketahanan otot (endurance)
Jadi, kalau kamu main 20 reps dengan harapan ototmu membesar, kemungkinan besar kamu cuma akan melatih daya tahan. Bukan salah, tapi bisa jadi bukan tujuanmu.
Repetisi Ideal Sesuai Tujuan Latihan
Tujuan Latihan | Jumlah Reps Ideal | Fokus |
---|---|---|
Meningkatkan kekuatan | 3–6 reps | Beban berat, teknik solid |
Membentuk otot | 8–12 reps | Beban sedang, kontraksi optimal |
Daya tahan otot | 15–20 reps | Beban ringan, tempo cepat |
Mau fokus ke salah satu boleh. Tapi kalau kamu sudah intermediate, kamu juga bisa variasi: minggu ini 8–10 reps, minggu depan turun ke 4–6 untuk nge-push kekuatan.
Kesalahan Umum soal Repetisi
- Asal pilih angka karena lihat influencer favorit.
- Gerakan setengah hati: reps-nya banyak, tapi tekniknya nggak bener.
- Nggak pernah ganti skema reps — padahal tubuhmu butuh tantangan baru.
Latihan bukan soal banyaknya gerakan, tapi bagaimana otot kamu benar-benar “kerasa kerja kerasnya.”
Tips Menentukan Repetisi yang Tepat
- Mulai dari tujuan utama kamu: pengen kuat, kekar, atau tahan lama?
- Gunakan progressive overload → tambah beban, reps, atau kurangi istirahat.
- Dengarkan sinyal tubuhmu: terlalu enteng? Tambah beban. Terlalu berat? Turunin reps.
Ingat, repetisi itu bukan “aturan wajib”, tapi alat fleksibel yang harus kamu kuasai dengan strategi.
Repetisi di Focus Fit: Bukan Sekadar Hitungan, Tapi Strategi
Di Focus Fit, repetisi bukan cuma bagian dari workout sheet. Kami bantu kamu memaknai setiap gerakan dan mengubahnya jadi bagian dari progress real.
Dari program personal, trainer berpengalaman, sampai alat-alat premium, semua bisa kamu pakai untuk bikin repetisimu bukan sekadar pengulangan, tapi sebuah perjalanan.
Kesimpulan: Reps Bukan Sekadar “1, 2, 3…”
Fit People, latihan tanpa pemahaman soal repetisi itu kayak nyetir tanpa tahu arah. Bisa jalan, tapi bisa nyasar. Repetisi adalah bahasa yang digunakan otot untuk bicara, kalau kamu paham bahasa itu, kamu bisa bimbing tubuhmu ke bentuk, kekuatan, dan performa terbaiknya.
Jadi mulai hari ini, perhatikan reps kamu. Jangan cuma fokus ke “berapa banyak”, tapi pikirkan juga kenapa dan bagaimana kamu melakukannya.
Karena di setiap repetisi yang kamu ambil dengan serius—di situlah tubuhmu berubah.
Referensi:
- American College of Sports Medicine. “Resistance Training Guidelines.”
- National Strength and Conditioning Association (NSCA). “Fundamentals of Resistance Training.”